PERBEDAAN POLA ASUH IBU DAN NENEK
Jika kita amati maka ada perbedaan pola asuh orangtua dan eyang
/ simbah. Hal ini baru saya sadari setelah saya punya anak. Dulu sebelum saya
menikah dan punya anak, saya sering protes pada orangtua yang selalu terkesan
mengekang, cerewet, penuh aturan dan juga banyak larangan. Beda banget saat
saya dirumah eyang (simbah) yang selalu memberikan kebebasan dan juga terkesan
sangat memanjakanku kala itu. Maka dari itu saya lebih betah tinggal bersama
eyang daripada sama orangtua. Orang tua selalu sibuk dan hampir tidak ada waktu
untuk bercengkerama denganku, sekali ada waktu pasti yang ada melarang ini, itu
dan pokoknya menyebalkan. Tapi hal itu tidak akan terjadi saat dirumah eyang,
sangat berbeda 180% dengan dirumah orangtua. Eyang selalu ada waktu untuk
menemaniku, menyayangiku dan memanjakanku.
Tapi semakin dewasa, setelah menikah dan mempunyai anak saya
baru sadar ternyata memang pola asuh orang tua dan eyang (simbah) memang sangat
berbeda. Dan setelah saya berbincang – bincang dengan eyang – eyang yang lain
memang pada dasarnya perlakukan eyang kepada cucu hamper sama. Eyang akan
selalu berbuat apa saja untuk membuat cucunya senang dan betah bersama
dengannya. Hal ini karena eyang memang butuh teman yang bisa selalu
menghiburnya setiap saat. Kehadiran cucu dirumahnya akan membuat dia merasa
sangat bahagia dan bisa mengobati kerinduannya pada masa kecil anak – anaknya yang
sekarang sudah tumbuh menjadi orangtua yang tidak mungkin lagi diperlakukan
seperti anak – anak. Oleh karena itu kehadiran cucu dirumahnya bisa menjadi replika
anaknya diwaktu masih kecil. Intinya adalah eyang hanya berpikir untuk jangka
pendek untuk cucunya karena sudah ada orangtua yang mengurusinya, sehingga
eyang akan selalu berbuat untuk menyenangkan hati cucunya.
Berbeda dengan orang tua yang memikirkan anaknya untuk jangka
panjang,kelak dia akan menjadi orang yang berkarakter seperti apa, bagaimana kehidupannya
kelak, bagaimana sekolahnya, dan bagaimana masa depan anaknya. Semuanya 100% dipikirkan oleh orang tua untuk tujuan jangka panjang. Oleh karena itu orangtua terkesan lebih
bawel, suka mengatur, cerewet dan terkesan banyak sekali larangan. semua itu
dilakukan semata – mata untuk kebaikan anak dimasa kini dan masa yang akan
datang.
Cerita sedikit tentang saya dan anak saya, beberapa minggu saya titipkan anak saya dirumah ibu saya karena saya ada kerjaan diluar kota. Agak kaget saya setelah pulang dari luar kota, anak saya kok jadi manja dan susah diatur ya..misalnya minta susu saja harus sambil merengek, menangis keras saat permintaannya saya tolak atau saya coba untuk mengalihkan. Wah saya penasaran, ada apa ini dengan anak saya?apa dia protes karena saya tinggal diluar kota? Atau mungkin dia kangen sama aku sehingga dia butuh perhatian manja dariku. Ternyata setelah saya amati, dirumah neneknya (ibu saya) dia sangat dimanja oleh neneknya, apa – apa dilayani, minta apa saja dituruti untuk menyenangkan hatinya dan neneknya tidak sedikitpun menegurnya atau berkata tidak untuk setiap permintaannya. Wah gawat kalau sudah begini pikirku. Anak akan semakin jauh dariku dan menentang aku jika dibiarkan lama – lama dirumah neneknya. Sekarang kalaupun harus dirumah nenek, harus sama saya supaya lebih mudah diawasi dan dikontrol.
Boleh –boleh saja memanjakan anak, tetapi kalau terlalu juga
tidak bagus. Memanjakan anak secara berlebihan akan membuat dia tidak mandiri
dan susah berbagi dengan orang lain.
Nah dari pengalaman saya tersebut bunda
cantik harus selalu mengontrol anak ya walaupun dia bersama dengan eyangnya
harus selalu diawasi karena pertumbuhan, perkembangan, pembentukan karakter dan
masa depan anak adalah tanggung jawab orangtua.
Komentar